Rabu, 26 September 2012

Bagian Penting Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia saat ini menjadi sorotan , karena kebutuhan akan pendidikan berkulitas bagi anak-anak bangsa. Keinginan untuk meningkatakan kualitas pendidikan Indonesia menyebabkan perubahan disistem pendidikan nasional, seperti perubahan kurikulum yang kurun satu dekade sudah beberapa kali terjadi perubahan kurikulum nasional. Pendidikan adalah bentuk perwujudahan kebudayaan manusia yang dinamis dan berkembang, Hal ini diungkapkan oleh Iif Khoiru .A dan Sofan.A (2011). Selain itu dalam bukunya mereka juga mengungkapakan bahwa pendidikan harus mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perbaiakan pendidikan harus dilakukan terus menerus untuk menjadi persiapan masa depan. Perubahan kurikulum pendidikan Indonesia bertujuan peningkatan kuliata pendidikan Indonesia. tetapi perubahan kurikulum yang terjadi hanya peningkatan kopetensi saja tanpa ada peningkatan moral. maka bebarapa tahun terakhir ini, pendidikan karakter mulai digalakan. Tetapi melihat eksistensinya pendidikan karakter kurang digalakan di sekolah-sekolah. Padahal ini juga inti dari pendidikan nasional, adanya perubahan tidak hanya untuk penambahan ilmu tetapi untuk perubahan sikap dan mental. Tawuran pelajar yang beberapa waktu lalu terjadi, menunjukan pada kita ada yang salah dengan pendidikan indonesia. bukan hanya itu meningkatnya pengguna Narkoba pada kalngan remaja, tingkat sex bebas yang semakin meningkatkan dan yang lumrah terjadi banyak pelajar yang membiasakan hidup tidak jujur. Pendidikan yang di yang tinggi saja tidak membuat seseorang untuk melakukan tindakan korupsi, semakin tinggi pendidikan seseorang juga akan semakin canggih cara kejahatan yang dilakukannya. Setelah jauh melihat permaslahan ini coba kita kembali kepada diri kita sendiri, dari riwayat pendidikan kita, dari mulai SD sampai Universitas siapa yang belum pernah mencotek. Saya yakin pasti semuanya pernah mencotek. Selama kuliah di perguaruan tinggi apakah mahasiswa benar-benar kuliah dengan baik, dan mendapatakan gelar Sarjana dengan kemampuannya sendiri, atau dengan banyak melakukan kecurangan. Tidak kita pungkiri masalah pendidikan di Indonesia diselesaikan dengan mulai dari Diri sendiri, dengan stop melakukan kecurangan selama menempuh pendidikan. Selama banyak pengamat pendidikan, mahasiswa dan orang yang peduli dengan pendidikan Indonesia hanya memberikan kritik saran tanpa melakukan hal yang nyata. Pendidikan Indonesia masih kurang berkualitas. Permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini sangatlah memprihatikan seorang yang berpendidikan tinggi saja melakukan tindakan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan kejahatan yang lain yang terlihat canggih. Tujuan pendidikan nasional menurut Oemar Hamalik (2001) untuk perbaikan tingkah laku yang salah menjadi benar, yang tidak tahu menjadi tahu. Tapi mengapa pendidikan Indonesia tidak mencetak genarasi sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Selama ini tidak ada gerakan mahasiswa yang menyatakan “Katakan Tidak dengan Mencotek ‘, belum pernah terlihat gerakan seperti itu. Selama sekolah hanya dijadikan tempat untuk mendapatkan pekerjaan. Beda seperti zaman sebelum kemerdekaan orang sekolah untuk kemajuan bangsa bukan untuk dapat perkerjaan. Oleh karenannya banyak orang yang mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan sekolah. Bukti bahwa banyak pelajar Indonesia selalu mengambil jalan pintas adalah ketika ujian nasional, pada saat ini sudah menjadi rahasia umum, kunci jawaban menyebar ketika ujian belum dimulai. Para guru menyebarkan jawaban ke para murid, atau siswa yang pintar harus menyebarkannya kepada teman-teman yang lain. Kejadian semacam ini lumrah terjadi, dan terkadang guru yang memberikan ide sepetri ini kepada para siswanya. Hari ini pendidikan karater harus ditanamkan kepada para siswa di sekolah termasuk mahasiswa. Kepada pendidikan karakter bisa muncul, hal ini jelas bahwa para orang terdidik di Indonesia tidak berkarakter. Menurut Erie Sudewo (2011) karaketr dibagi dalam beberapa katagori, karakter yang pertama adalah karakter dasar yaitu, tidak egois, jujur dan disiplin. Karakter dasar kejujuran ini yang masih kurang sekali dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk para peserta didik. Solusi dari perbaikan kualitas ini pendidikan Indonesia ada pada diri setiap individu kita, kita mulai dari jujur tidak melakukan kecurangan dalam proses pendidikan seperti mencotek, ketidakjujuran dan kecurangan yang lainnya. Selanjutnya mulai dari hal kecil dan dimulai dari sekarang kita berkomitmen kepada diri sendiri bahwa pendidikan yang ditempuh tidak sekadar mendapat ijazah, gelar dan kerja. Tetapi peningkatan kualitas diri juga menjadi prioritas utama mengapa kita menempuh pendidikan. Pendidikan bagian integral dalam Kemajuan dan pembanguna Indonesia, sudah sepatutnya pendidikan menjadi perhatian penuh dari pemerintah. Perubahan kurikulum pendidikan Indonesia merupaakan wujud dari pentingnya pendidikan untuk kemajuan Indonesia. sekarang kita lihat apakah pemerintah saja yang harus memberi perhatian kepada pendidikan, rasanya tidak begitu, kita semua harus perhatian terhadap pendidikan Indonesia Kekuatan suatu bangsa terlihat dari bidang ekonomi, pertahanan, militer, teknologi dan kebudayaan. Namun, yang terpenting dari ini semua adalah kekuatan manusia, karena manusia adalah sendi yang menjadi pusat segala elemen kekuatan lainnya. Tak mungkin senjata dapat dimanfaatkan, meskipun canggih, bila tidak ada orang yang ahli dan pandai menggunakannya. Kekayaan, meskipun melimpah, akan menjadi sia-sia tanpa ada orang yang mengatur dan mendayagunakannya untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat. Dari titik tolak ini, kita dapati segala bangsa menaruh perhatian terhadap pembentukan individu, pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan warga secara khusus agar mereka menjadi orang yang berkarya untuk bangsa dan cinta kepada tanah air. Referensi Ahmadi, Iif.K, Amri Sofan.2011. Paikem Gembrot. Prestasi Pustaka. Jakarta Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta Sodewo, Erie. 2011. Character Building. Republika. Jakarta